Saya bangga menjadi alumni SMALA P2-85. Saya bangga pernah sekolah di SMA terbaik negeri ini. Saya bangga tumbuh di lingkungan terbaik dalam hidup ini. Saya bangga mempunyai teman-teman terbaik yang setia, dalam suka maupun duka . . . . .

Best Surabaya Property Bulletin

Best Surabaya Property Bulletin


Atasi Kemacetan Surabaya dengan Membuka Frontage Road

Posted: 17 Mar 2010 07:51 AM PDT

atasi-kemacetan-surabaya-dengan-membuka-frontage-road

Frontage road sisi timur atasi kemacetan di Jalan Ahmad Yani

Sebantar lagi kemacetan Jalan Ahmad Yani akan berkurang. Dikarenakan frontage road sisi timur Jalan Ahmad Yani dari RSAL dr Ramelan - Giant (Jl. Margorejo) akan segera dibuka. Menurut rencana, jalan tepi ini akan mulai dioperasikan pertengahan Februari 2010.

Pembangunan frontage road tahap pertama (RSAL-Margorejo) sudah siap untuk dioperasikan. Jalan sepanjang 800 meter tersebut sudah beraspal. Beberapa kendaraan keluar dari RSAL sudah mulai lalu lalang. Untuk membuka frontage road ini perlu ada rekayasa lalu lintas.

Kendala dalam pembangunan frontage road ini pada pembebasan lahan yang hendak dijadikan jalan. Kalau dirinci, Pertama lahan RSAL. Luasnya mencapai 903 m2. Kedua adalah SDN Margorejo I, yang luasnya mencapai 486 m2. Sedangkan yang terakhir, tentu saja adalah tanah milik warga. Luasnya mencapai 3.870 m2. Pemkot harus merogoh kocek dalam untuk pembebasan lahan tersebut. Apalagi tanah tersebut harganya jauh melampaui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditetapkan pemkot. NJOP pemkot adalah Rp 1,5 juta per meter persegi.

Sedangkan asumsi dasar appraisal adalah Rp 3,3 juta per meter persegi. Secara keseluruhan, pemkot menyediakan dana sampai Rp 19,8 miliar untuk pembebasan lahan tersebut. Dana tersebut diambilkan dari APBD tahun 2009. Pembebasan tersebut sudah termasuk tanah untuk frontage antara Giant/Margorejo sampai Jemur Andayani. Antara lain tanah milik Jatim Expo yang luasnya mencapai 3.372 m2. Sedangkan tanah milik warga luasnya sampai 7.419,87 m2.

Pemkot terakhir kali melakukan pembebasan lahan pada 2009 lalu. Jatim Expo sudah beres. Sedangkan tanah warga masih menyisakan sekitar 1.156 m2 untuk pembebasan lahannya. Karena kebutuhan anggaran semakin meningkat, Pemkot melakukan perubahan anggaran keuangan (PAK) untuk APBD 2009. Jumlahnya mencapai Rp 25 miliar. Tidak berhenti sampai di sana, pemkot juga menganggarkan dana sampai Rp 36 miliar untuk pembebasan lahan. Dana itu diambilkan dari APBD 2010.

Bedanya, objek pembebasan lahannya saat ini semakin luas. Selain tanah dari Giant sampai Jemur Andayani, tahun ini pemkot akan juga melakukan pembebasan tanah dari Jemur Andayani sampai Korem 034 Bhaskara Jaya (depan bundaran Waru). Diperlukan beberapa instrumen penunjang dalam menyokong pembanguan frontage road tersebut.
Yang paling utama saat ini adalah penyediaan sarana penerangan jalan umum (PJU). Total PJU yang disediakan mencapai 15 titik. Demi kelancaran lalu lintas setelah frontage dibuka, Dinas Perhubungan akan melakukan rekayasa lalu lintas ke arah frontage. Kepala Dinas Perhubungan, Eddi menjelaskan pada Gapura bahwa sehubungan akan dibukanya frontage sisi timur Jalan Ahmad Yani, Dishub Surabaya sudah berkoordinasi dengan Dishub Jawa Timur mengenai rekayasa lalu lintas ke arah masuk frontage.

"Nantinya, frontage ini dikhususkan bagi Mobil Kendaraan Umum (MPU). Kendaraan pribadi yang akan putar balik ke arah Royal Plaza bisa lewat frontage road masuknya ke arah RSAL melewati rel, lalu pertigaan Margorejo bisa belok kanan. Kendaraan yang akan menuju Margorejo sebaiknya juga lewat frontage saja, karena belok kiri pertigaan Margorejo nanti tidak diperbolehkan," jelas Eddi kepada Gapura.

Ditanya mengenai pembangunan frontage sisi barat, Eddi mengatakan pembangunan di sisi barat seharusnya relatif mudah, karena banyak tanah di sisi barat milik instansi Pemerintah. "Pembebasan tanah di sisi barat relatif mudah, tapi itu semua tergantung instansi yang bersangkutan mau tidak tanahnya dipakai untuk kepentingan masyarakat," ujarnya. (rz)

Sumber: http://www.gapura.info/progkot.php